LOVE FIRST SIGHT
Malam hari yang dingin dan hujan, banyak siswa-siswi Senior High School
yang baru pulang. Mereka pulang menggunakan bis. Disalah satu kursi
penumpang di bis tersebut, ada seorang siswi yang duduk seorang diri
sambil tertunduk. Siswi tersebut bernama Cika. Dilihat dari penumpang bis
itu yang rata-rata adalah siswa siswi sekolah, hanya Cika lah yang terlihat murung.
Murungnya Cika bukan karena tugas maupun guru yang kiler. Tetapi, jika
diperhatikan ada beberapa murid yang berseragam sama dengan Mina
berbicara berbisik-bisik sambil menunjuk Cika. Mereka pun duduk berjauhan
dengan Cika. Teman Cika duduk berjauhan bukan karena dia benci, tapi ada
rumor yang beredar jika ada seorang yang berteman ataupun berdekatan
dengan Cika maka ia akan mengalami kesialan. “kapan sih si Cika pindah sekolah
dari sekolah kita?” kata seorang siswi yang berbicara bersama temannya dengan
wajah juteknya. “tau nih, gw jadi takut masuk sekolah deh gara-gara dia
”kata salah menjawab pertanyaan tersebut. Cika pun hanya mendengarnya hanya
bisa menghela napas.
Saat bis tersebut di salah satu halte, teman-teman Cika pun turun. Setelah
temannya sudah turun, barulah Cika mengangkat kepalanya dan ia berbicara
sendiri menyemangati dirinya. “kuatlah Cika, kamu harus kuat. Jangan menangis
Cika hiks.. jangan hiks… menangis Cika hiks… hiks…” kata Cika sambil menangis.
Ternyata masih ada penumpang yang duduk di kursi belakang. Ia adalah seorang
siswa yang bernama Dino. Dino menertawai Cika yang menangis sambil berbicara.
Cika yang mendengar tawaan tersebut menengok ke belakang dan menemukan
Dino yang sedang menertawakannya. Cika pun menjadi malu, lalu ia kembali
menghadap ke depan lalu mengusap air mata yang sudah membasahi mukanya.
Tiba-tiba ada suara dengkuran di dalam bis tersebut. Ternyata Cika tertidur di
dalam bis. Dino yang melihat tingkah Cika tertawa karena tadi Cika menangis
sambil teriak, lalu sekarang tiba-tiba tertidur dengan suara dengkuran yang
lumayan keras untuk seorang perempuan. Saat bis tersebut berhenti di halte
berikutnya, Cika dan Dino pun turun dari bis. Keadaan di luar memang dalam
keadaan dingin karena hujan. Cika pun menoleh kesamping menatap Dino, lalu ia
pun berbalik pergi meninggalkan Dino. “woi” suara Dino dengan suara basnya.
Cika pun menoleh. “aku traktir kamu makan di kedai situ” kata Dino, lalu Dino
pun berjalan mendahului Cika menuju kedai makanan yang tidak jauh dari letak
halte.
Cika pun tanpa banyak berbicara mengikuti Dino.
Cika dan Dino makan bersama di kedai tersebut. “aish…panas” rintihan Dino akibat
makanan yang masih panas dan rintihan tersebut mengagetkan Cika. Cika yang melihat
tingkah Dino yang kepanasan, tertawa terkikik. Sesaat Cika melupakan masalah yang
sedang dihadapinya.
Keesokannya panginya saat jam istirahat, Dino yang sedang di dalam kelas sedang
menggambar. Tiba-tiba temannya Dino yang bernama Jackson datang menghampiri
Dino diam-diam lalu… “Dor..” kata Jackson yang mengageti Dino yang sedang
menggambar. “ apaan sih lu, gangguin aja” kata Dino yang kesal melihat kelakuan
Jackson. “hehehe, sorry sorry. Oh ya gw liat lu lagi gambar, hmmm.. sekarang gambar
apaan lu?’’ kata Jackson sambil merebut kembali kertas gambarnya. “wih…gambar
cewek nih, siapa tuh?” “Apaan sih, bukan siapa-siapa” kata Dino yang marah dan kembali merebut kertas gambar miliknya. “ tapi,
kalo dilihat dari seragamnya, kayaknya gw tau deh dia sekolah dimana” “sok tau lu”
“beneran, gw tahu tempatnya, nanti pulang sekolah kita samperin ke sekolahnya”
kata Jackson yang yakin dengan dirinya sendiri.
Waktu bel pulang pun tiba. Jackson langsung mengajak Dino ke tempat sekolah Mina.
Setelah sampai di sekolah Mina, Jackson langsung mencocokkan wajah yang digambar
Dino dengan para siswi yang keluar gerbang. Dino yang melihat kelakuan Jackson
sangat kesal dan ia berniat menarik Jackson pergi menjauh dari tempat tersebut.
Tapi niat itu diurungkan karena tiba Cika keluar dari gerbang. Dino dan Jackson yang
melihat Cika kaget. Cika yang melihat kedatangan Dino tersenyum dan membuat Dino
menjadi salah tingkah.
Beberapa bulan kemudian, hubungan Cika dan Dino menjadi semakin baik. Mereka
sering berangkat bareng, pergi jalan-jalan berdua dan makan bersama. Semakin
mereka dekat, tumbuh perasaan keduanya. Dino yang menyadari perasaan tersebut
segera menyatakan cinta kepada Cika dan Cika pun menerima cinta Dino karena ia
juga memiliki perasaan suka dengan Dino. Dan mereka pun berpacaran.
Satu bulang pertama, hubungan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang mesra-mesranya. Tetapi, pada dua bulan berikutnya menjadi renggang. Selama menjalin
hubungan pun Dino sering mengalami kesialan yang tiada hentinya. Cika sadar kalau
kesialan yang diterima Dino itu karena berdekatan dengan dia, tapi Dino meyakinkan
Cika jika itu tidak ada sangkut pautnya dengan rumor yang beredar tentang Cika dan
kesialannya. Cika tetap tidak percaya dan ia mulai menjauhi Dino. Tetapi,
Cika tidak bisa, karena masih sangat mencintainya dan ia rindu jika ia menjauh dari
Dino. Jadi setelah beberapa minggu Cika menjauhi Dino, Cika pun berniat bertemu
dengan Dino. Dino pun yang mendengar berita tersebut sangat senang. Akhirnya
mereka bertemu lalu mereka berdiskusi untuk menyelesiakan masalah tersebut.
Dan mereka pun berbaikan dan kembali menjalin hubungan.
(Irma Widyasari )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar