" Rimah dan Sulaiman"
Siapa yang tak kenal dan tak tahu Rimah sikembang desa dari kampung Sukarajab. Seorang gadis
yang berparas cantik dan berhati baik, terlebih dia adalah anak Sudarmaji seorang juragan tanah
yang terkenal dengan kekayaan dan keangkuhannya. Banyak pemuda yang ingin meminangnya
mulai dari yang tampan, gagah, bahkan seorang anak lurah. Namun tak satu pun yang dia pilih
untuk dijadikan pendampingnya. Entah apa yang dia cari hingga sampai saat ini dia belum
menikah. Suatu pagi setelah sarapan Sudarmaji bertanya pada anaknya
yang berparas cantik dan berhati baik, terlebih dia adalah anak Sudarmaji seorang juragan tanah
yang terkenal dengan kekayaan dan keangkuhannya. Banyak pemuda yang ingin meminangnya
mulai dari yang tampan, gagah, bahkan seorang anak lurah. Namun tak satu pun yang dia pilih
untuk dijadikan pendampingnya. Entah apa yang dia cari hingga sampai saat ini dia belum
menikah. Suatu pagi setelah sarapan Sudarmaji bertanya pada anaknya
“ Rimah, apalagi yang kau cari dari pemuda-pemuda yang ingin meminangmu?” ujar Sudarmaji dengan nada tegas.
“ Entahlah pak, Rimah memang belum menemukan pemuda yang cocok untuk mendampingi Rimah”
“ Lalu pemuda seperti apa yang cocok untukmu? Mereka tampan, berasal dari keluarga yang
terpandang dan sepada dengan keluarga kita”
terpandang dan sepada dengan keluarga kita”
“ Itulah yang menyebabkan Rimah tak memilih satupun pemuda tersebut, karena bapak hanya
memandang dari seberapa kaya dan terpandangnya mereka” ungkap Rimah dengan kesal.
memandang dari seberapa kaya dan terpandangnya mereka” ungkap Rimah dengan kesal.
Begitulah Rimah, seorang gadis yang tak pernah memandang seseorang dari kastanya sangat
berbeda dengan bapaknya. Karena enggan bertengkar dengan bapaknya akhirnya Rimah pergi
kekamar. Keesokan harinya Rimah pamit kepada bapaknya untuk pergi ke kampung sebelah karena
ingin menemui temannya yaitu Yati.
berbeda dengan bapaknya. Karena enggan bertengkar dengan bapaknya akhirnya Rimah pergi
kekamar. Keesokan harinya Rimah pamit kepada bapaknya untuk pergi ke kampung sebelah karena
ingin menemui temannya yaitu Yati.
“ Pak, Rimah pamit ingin ke kampung sebelah” ucapnya dengan sopan dan lembut.
“ Untuk apa kamu kesana?” tanya sudarmaji
“Rimah mau kerumahnya Yati karena ibunya sedang sakit jadi Rimah mau menjenguknya” jawab
rimah
rimah
“ohh yasudah kalau begitu kamu hati-hati dijalan”
“ iya baik pak, rimah pamit assalamuallaikum”
“walaikumsalam” sahut sudarmaji.
Akhirnya Rimah pun pergi ke kampung sebelah untuk menemui Yati dan ibunya, karena tidak
memerhatikan jalan yang dia lewati, saat diperjalanan Rimah terjatuh kakinya nampak memar
dan mengeluarkan darah. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang datang menghampiri dan berniat
membantu Rimah. Bukan pemuda bermotor ataupun bermobil yang menolong Rimah, tapi hanya
pemuda sederhana dengan sepeda yang telah lusuh.
memerhatikan jalan yang dia lewati, saat diperjalanan Rimah terjatuh kakinya nampak memar
dan mengeluarkan darah. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang datang menghampiri dan berniat
membantu Rimah. Bukan pemuda bermotor ataupun bermobil yang menolong Rimah, tapi hanya
pemuda sederhana dengan sepeda yang telah lusuh.
“ Kamu tidak apa-apa?” tanya sang pemuda tersebut.
“ Tidak, aku tidak apa-apa” jawab Rimah sembari menahan sakit.
“ Tapi kakimu memar dan mengeluarkan darah, kalau boleh saya tahu memangnya kamu mau
kemana? Biar saya antar"
kemana? Biar saya antar"
“ Saya mau kerumah teman saya, namanya Yati rumahnya tidak jauh dari sini” jawab Rimah
“ Kalau begitu biar saya antar , bila kamu tidak keberatan”
“ baiklah kalau begitu” jawab rimah dengan malu.
Akhirnya Rimah diantar kerumah Yati oleh pemuda itu dengan menggunakan sepedanya.
Mereka akhirnya tiba dirumah Yati, ketika melihat Rimah dengan kakinya yang terluka Yati pun
kaget dan langsung membantunya turun dari sepeda.
Mereka akhirnya tiba dirumah Yati, ketika melihat Rimah dengan kakinya yang terluka Yati pun
kaget dan langsung membantunya turun dari sepeda.
"Siapa pemuda itu?" tanya Yati berbisik pada Rimah
"Aku juga belum kenal, tadi dia yang membantu aku ketika terjatuh" bisik Rimah
"Baiklah karena sudah sampai saya pamit" ucap si pemuda sambil bersiap berlalu dari hadapan
Rimah dan Yati
Rimah dan Yati
"Sebentar, kalau boleh saya tahu siapa nama kamu dan apa yang bisa saya lakukan untuk
membalas kebaikan kamu?"
membalas kebaikan kamu?"
"Nama saya Sulaiman, kamu tidak perlu khawatir karena saya ikhlas membantu kamu"
"Kalau begitu saya ucapkan terimakasih karena kamu sudah berbaik hati menolong saya" ujar
Rimah sambil tersenyum
Rimah sambil tersenyum
"Sama-sama kalau begitu saya pamit, assalamuallaikum"
"Walaikumsallam" sahut Rimah dan Yati bersamaan
********
Rimah merasa senang telah bertemu dengan seorang pemuda yang baik, sopan dan sederhana
seperti Sulaiman. Setiap hari Rimah selalu bertanya-tanya siapakah pemuda itu, sama halnya
dengan Sulaiman. Dia selalu memikirkan gadis cantik dan ramah itu.
seperti Sulaiman. Setiap hari Rimah selalu bertanya-tanya siapakah pemuda itu, sama halnya
dengan Sulaiman. Dia selalu memikirkan gadis cantik dan ramah itu.
"Sulaiman apa yang sedang kamu pikirkan?" yang dipanggil pun terlonjak kaget
"Tidak bu, Sulaiman tidak memikirkan apapun" bohongnya
"Bagaimana lamaran pekerjaan yang kamu kirim sudah ada jawaban?" tanya Aminah
"Belum bu, tapi semoga saja akan ada jawaban secepatnya"
"Yasudah sekarang kamu kepasar bantu-bantu bapakmu disana" perintah ibu
"Baik bu, kalau begitu Sulaiman pamit ya bu assalamuallaikum" pamit Sulaiman
Saat dipasar Sulaiman bertemu dengan gadis cantik yang pernah dia tolong. Sulaiman
merasa senang dapat bertemu dengan gadis yang selama ini mengganggu pikirannya. Sama
halnya dengan Rimah, dia juga merasa senang dapat bertemu dengan pemuda tampan dan
baik hati ini. Akhirnya mereka saling menyapa dan berlanjut berbincang-bincang.
merasa senang dapat bertemu dengan gadis yang selama ini mengganggu pikirannya. Sama
halnya dengan Rimah, dia juga merasa senang dapat bertemu dengan pemuda tampan dan
baik hati ini. Akhirnya mereka saling menyapa dan berlanjut berbincang-bincang.
Semenjak pertemuan mereka yang kedua, akhirnya Rimah dan Sulaiman semakin dekat
dan memiliki perasaan yang sama. Karena mereka merasa sudah saling mengenal dan Rimah
juga sudah mengenal kedua orangtua Sulaiman. Akhirnya Sulaiman memutuskan untuk melamar
Rimah dan datang kerumah Rimah, tanpa rasa enggan atau pun minder karena keluarga Rimah
lebih kaya dan terpandang. Sedangkan ia hanya seorang pemuda yang berasal dari keluarga
sederhana dan anak seorang pedagang dipasar.
dan memiliki perasaan yang sama. Karena mereka merasa sudah saling mengenal dan Rimah
juga sudah mengenal kedua orangtua Sulaiman. Akhirnya Sulaiman memutuskan untuk melamar
Rimah dan datang kerumah Rimah, tanpa rasa enggan atau pun minder karena keluarga Rimah
lebih kaya dan terpandang. Sedangkan ia hanya seorang pemuda yang berasal dari keluarga
sederhana dan anak seorang pedagang dipasar.
“ Pak, perkenalkan ini Sulaiman dan kedua orangtuanya” ucap Rimah.
“ Siapa mereka dan untuk apa mereka datang kesini?” ujar Sudarmaji dengan nada tinggi dan angkuh.
“Kedatangan saya dan anak saya kemari adalah untuk melamar anak bapak” ucap Solihin
“ Apa yang kau katakan, melamar anak saya? Apa yang kalian miliki hingga kalian berani melamar
anak saya.” Keangkuhan Sudarmaji kembali keluar.
anak saya.” Keangkuhan Sudarmaji kembali keluar.
“ Kami memang tidak memilik apa-apa, tidak seperti keluarga bapak” ucap Sulaiman merasa kesal
karena ucapan Sudarmaji
karena ucapan Sudarmaji
“ Lantas atas dasar apa kau berani datang kemari dan ingin meminang anakku?”
“ Sudahlah, cukup Sulaiman lebih baik kita pergi dari tempat ini. Mungkin kamu memang tidak
berjodoh dengan nak Rimah.” ucap Aminah yang cukup kesal terhadap Sudarmaji.
berjodoh dengan nak Rimah.” ucap Aminah yang cukup kesal terhadap Sudarmaji.
Akhirnya Sulaiman dan keluarganya pergi meninggalkan rumah Rimah. Dengan hati dan perasaan
yang kesal, akhirnya Sulaiman bertekad untuk membuktikan kepada orang-orang kampung
terutama kepada Sudarmaji bapaknya Rimah. Bahwa ia akan menjadi orang yang sukses dan bisa
mengangkat derajat dan martabat keluarganya.
yang kesal, akhirnya Sulaiman bertekad untuk membuktikan kepada orang-orang kampung
terutama kepada Sudarmaji bapaknya Rimah. Bahwa ia akan menjadi orang yang sukses dan bisa
mengangkat derajat dan martabat keluarganya.
“ Bapak keterlaluan, tidak seharusnya bapak berperilaku seperti itu. Selalu saja bapak memandang
seseorang dari kekayaan dan derajat yang mereka miliki” dengan kesal Rimah mengucapkannya.
seseorang dari kekayaan dan derajat yang mereka miliki” dengan kesal Rimah mengucapkannya.
" Iya bapak ini keterlaluan, harusnya kan bapak bisa bicara baik-baik dengan kelurga nak Sulaiman"
timpal Siti sang istri
timpal Siti sang istri
Sudarmaji memang sudah terkenal karena keangkuhan dan kesombongan yang dia miliki.
Padahal dia tidak mengetahui bahwa Sulaiman adalah lulusan S1 sarjana ekonomi.
Pada akhir bulan ini Sulaiman diterima dan akan bekerja dikota, disebuah perusahaan dengan
penghasilan yang lumayan dan jabatan yang bagus. Bahkan dari hasil kerjanya bisa membuat
derajat dan martabat keluarganya berubah menjadi lebih baik. Akhirnya Sulaiman pun memutuskan
untuk pergi kekota dan tinggal disana sehingga dia membawa keluarganya untuk tinggal disana.
Walaupun dalam hati kecilnya dia tidak ingin berpisah dengan Rimah, namun apa boleh buat
Sulaiman sudah terlalu muak dengan perlakuan sudarmaji bapak dari gadis yang dia cintai.
Setelah dua tahun hidup dikota terdengar kabar bahwa Sulaiman telah sukses dia memiliki rumah,
mobil, pekerjaan dan keluarga yang bahagia. Ternyata Sulaiman sudah menikah dengan seorang gadis
cantik dan baik hatinya. Saat mendengar kabar itu Rimah merasa senang namun ia juga merasa sedih
karena dia berpikir seharusnya dia yang mendampingi Sulaiman saat ini.
Dia berpikir seharusnya dia yang menjadi ibu dari anak-anaknya.
Padahal dia tidak mengetahui bahwa Sulaiman adalah lulusan S1 sarjana ekonomi.
Pada akhir bulan ini Sulaiman diterima dan akan bekerja dikota, disebuah perusahaan dengan
penghasilan yang lumayan dan jabatan yang bagus. Bahkan dari hasil kerjanya bisa membuat
derajat dan martabat keluarganya berubah menjadi lebih baik. Akhirnya Sulaiman pun memutuskan
untuk pergi kekota dan tinggal disana sehingga dia membawa keluarganya untuk tinggal disana.
Walaupun dalam hati kecilnya dia tidak ingin berpisah dengan Rimah, namun apa boleh buat
Sulaiman sudah terlalu muak dengan perlakuan sudarmaji bapak dari gadis yang dia cintai.
Setelah dua tahun hidup dikota terdengar kabar bahwa Sulaiman telah sukses dia memiliki rumah,
mobil, pekerjaan dan keluarga yang bahagia. Ternyata Sulaiman sudah menikah dengan seorang gadis
cantik dan baik hatinya. Saat mendengar kabar itu Rimah merasa senang namun ia juga merasa sedih
karena dia berpikir seharusnya dia yang mendampingi Sulaiman saat ini.
Dia berpikir seharusnya dia yang menjadi ibu dari anak-anaknya.
Sedangkan sampai saat ini rimah sigadis cantik dan baik hatinya masih sendiri tanpa pendaming.
Semua ini karena ulah dan tingkahlaku bapaknya, sehingga para pemuda enggan dan takut untuk
meminang Rimah. Mereka enggan karena takut dipandang sebelah mata oleh Sudarmaji yang angkuh.
Semua ini karena ulah dan tingkahlaku bapaknya, sehingga para pemuda enggan dan takut untuk
meminang Rimah. Mereka enggan karena takut dipandang sebelah mata oleh Sudarmaji yang angkuh.
Ditulis dan dikarang oleh:
Esa Juwita Sari
Woowww ga nyangka banget nih sama produknya @AMAZING_BEAUTY_CENTER tubuh aku jadi putih alami dan kulit ku jadi cerah bersinar ,aku banyak terimakasih nih sama @AMAZING_BEAUTY_CENTER ,kalian jangan mau kalah sama aku buruan kalian yg belum coba,sekarang waktunya kalian buat coba,aku udah buktiin ko,giliran kalian yg ngebuktiin :) nih aku punya pinnya D37F6DC5
BalasHapus