WUJUD KECINTAAN SEORANG AYAH YANG DISALAH GUNAKAN OLEH ANAKNYA
Judul Cerpen : Anak Kebanggaan
Halaman : 15-26
Penulis : A.A. Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan ke-16, 2010
1. Sinopsis cerpen “Anak Kebanggan” karya A. A. Navis
Ompi adalah seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinnya, selain itu Ompi juga seorang yang kaya raya. Setelah kepergian istrinnya, Ompi hanya tinggal dengan anak semata wayangnnya yaitu, Indra Budiman. Ompi berangan-angan anaknya menjadi seorang dokter. Akhirnnya, Indra Budiman pergi ke Jakarta untuk melanjutkan studi SMA disana. Semenjak itu, Ompi yakin anaknya akan menjadi seorang dokter. Dan benarlah. Setiap semester Indra Budiman mengirim rapor dengan nilai-nilai yang baik. Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitahukan kemajuannya, Ompi berlinang air mata. Ompi akan melakukan dan membayar sebanyak apa pun agar sang anak menjadi dokter.
Semenjak itu, Ompi tidak sabar menunggu anaknya menjadi dokter. Semua orang tahu itu adalah cita-cita Ompi yang hanya akan menjadi mimpi. Indra Budiman selama ini berbohong kepada Ompi. Ompi tidak percaya dengan omongan orang-orang tentang anaknya. Ia terus mengirim banyak uang tanpa memikirkan akibatnya hanya untuk menentang omongan orang tentang anaknya.Orang-orang menjadi kasihan kepada Ompi.
Suatu ketika, perasaan bangga Ompi berubah jadi rasa gelisah. Ompi gelisah karena surat-surat yang ia kirimkan kepada anaknnya, tidak ada satupun yang dibalas. Sudah beberapa bulan Ompi menunggu surat balasan dari Indra budiman tapi tak datang juga. Ompi putus asa. Saat itu juga Pak Pos datang membawa tumpukan surat Ompi yang dikembalikan. Ompi jatuh sakit. Hingga pada suatu hari, Pak Pos datang mengirimkan surat yang berisi kabar bahwa Indra Budiman sudah meninggal. Ompi tidak sanggup membaca dan mendengar isi surat itu karena ia tidak mau mati lemas karena bahagia mendapat surat dari anaknya.
2. Identitas Tokoh
Ditemukan beberapa tokoh yang terdapat dalam cerpen yang berjudul “Anak Kebanggan” karya A.A. Navis. Tokoh-tokoh tersebut diantarannya adalah Ompi, Indra Budiman, dan Aku. Di bawah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai identitas ketiga tokoh yang telah disebutkan sebelumnnya.
· Ompi: Seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinnya selama 12 tahun. Memiliki seorang anak yang sangat disayangi dan dibanggakan, yaitu Indra Budiman.
· Indra Budiman: Anak semata wayang Ompi yang memutuskan untuk melanjutkan sekolah SMA di Jakarta. Keputusan tersebut membuat Indra Budiman tumbuh menjadi laki-laki yang memiliki prilaku tidak baik, hingga ia tega membohongi ayahnnya.
· Aku: Seseorang yang begitu baik dan menjadi satu-satunnya orang yang masih mau memperhatikan serta merawat kondisi ompi saat ia terpuruk karena cemas menanti kabar dari anaknnya yang tak kunjung datang.
3. Klasifikasi berdasarkan
a. Persepektif sosiologi sastra (strukturalisme genetik)
1) Latar Sosial
Latar sosial yang digunakan pada cerpen ini ialah perubahan pola hidup yang dilakukan oleh seorang anak desa yang kini telah merantau ke ibukota, yaitu kota Jakarta. Cerpen ini mengangat sebuah kisah yang berkaitan dengan hubungan orang tua dan anak yang begitu di banggakan. Besar harapan sang ayah agar anaknnya kelak menjadi seorang dokter, namun ketika sang anak memutuskan untuk melanjutkan studi SMA di Jakarta, lambat laun kehidupan ibukota merubahnnya menjadi pribadi yang tidak baik karena ia telah terjerumus pada pergaulan yang negatif. Lambat laun, kejadian itu memupuskan harapan sang ayah yang ingin melihat anaknya menjadi dokter.
2) Kedudukan
Ompi sebagai seorang duda yang telah ditinggal mati oleh istrinnya selama 12 tahun dan hidup bersama anak semata wayangnnya, yaitu Indra Budiman. Adapun muncul tokoh Aku sebagai seseorang yang begitu peduli terhadap kondisi Ompi, ketika Ompi jatuh sakit karena gelisah menanti kabar anaknnya. Tokoh Ompi dilukiskan sebagai sesorang yang begitu menyayangi anaknnya, namun tak jarang ia suka berbohong berbohong kepada anaknnya sendiri. Selain itu, karena sikap Ompi yang begitu sayang terhadap anaknnya menjadikan ia begitu percaya oleh kebohongan yang diceritakan anaknnya, hingga ia begitu sombong ketika membanggakan anaknnya. Selanjutnnya, tokoh Indra Budiman, dilukiskan pada cerita tersebut bahwa ia memiliki sikap suka berbohong dan berprilakuan buruk. Terakhir, tokoh Aku. Tokoh Aku dalam cerita tersebut merupakan tokoh yang baik hati karena ia dengan tulus mau menemani Ompi ketika sedang sakit keras.
3) Cara Pandang
Tokoh Aku sebagai orang pertama pelaku sampingan yang serba tahu akan alur cerita yang ada di dalam cerpen tersebut. Cara pandang yang digunakan oleh A. A Navis mengangkat hal-hal sosial yang sering terjadi di masyarakat, yaitu mengenaiorang tua yang begitu sayang kepada anaknnya, hingga rela melakukan apapun yang diminta oleh anaknnya, karena orang tua ingin melihat anaknnya bahagia dan berhasil menjadi seorang dokter. Melalui tokoh utama yang diperankan oleh Ompi sebagai ayah dan Indra Budiman sebagai anak, dikisahkan bahwa ompi begitu menyayangi anaknnya. Dikisahkan dalam cerpen yang ditulis oleh A.A. Navis baaimana seorang ayah yang begitu bahagia ketika menerima kabar hasil belajar anaknnya yang membanggakan dan begitu gelisahnya sang ayah ketika tidak lagi memperoleh kabar dari anaknnya. Hingga ia merasa remuk redam setelah membaca kabar terakhir anaknnya yang mengatakan bahwa anak kebanggaannya meninggal.
5. Simpulan (Isi dan Hasil Pendataan)
Cerpen yang berjudul “Anak Kebanggan” memiliki daya pikat tersendiri, karena menyajikan sebuah cerita realitas sosial hubungan antara orang tua dan anak, perbedaan pergaulan anak di Jakarta dengan di desa, dan cermin kehidupan masyarakat desa yang begitu dekat, hingga sedikit saja diketahui masalah, dengan cepat semua akan tahu. Setelah membaca cerpen ini, diketahui bahwa pupusnnya sebuah harapan yang digantungkan kepada ankannya sendiri untuk melihat anak kebanggannya menjadi dokter. Hal tersebut terjadi lantaran ulah anak itu sendiri yang tidak tahu berterimaskasih dan tidak tahu cara membalas budi baik yang telah di berikan oleh orang tuannya. Sang anak diketahui hidup dan terjerumus dalam pergaulan yang negatif, ketika ia memutuskan untuk melanjutkan kehidupan dan sekolah di Jakarta. Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnnya, terdapat 12 kutipan dari isi cerpen yang mendukung dilakukannya kritik dengan menggunakan perspektif latar sosial. Selain itu pada tiap kutipan yang ditemukan, disertakan pula penjelasan dari kutipan tersebut untuk memudahkan pembaca memahami letak unsur sosial yang ingin ditonjolkan. Pemilihan perspektif latar sosial didasarkan pada isi cerpen yang berkutat dengan kehidupan sosial yang dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut. Latar sosial pada cerpen tersebut adalah di desa tempat tinggal Ompi dan di Jakarta tempat merantaunnya anak Ompi, yaitu Indra Budiman untuk melanjutkan studi SMA. Lewat ke dua latar tersebut, muncullah beberapa interaksi sosial yang membedakan antra keidupan di desa dan kehidupan di kota. Alur cerita yang dikemas dalam isi cerpen ini menceritakan sebuah kehidupan yang sering kita ketahui dan kita alami dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini, ceritannya ditulis secara runtut dengan berbagai macam konflik yang menarik untuk dicermati dan menggunakan bahasa ringan serta lugas sehingga mudah memaknainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar