Risdika Kuratua’ini (32) XII IPA 1
Judul : Dan Hujan pun Berhenti
Penulis : Farida Susanty
Penerbit : PT Gramedia Widasara Indonesia, Jakarta 2007
Cetakan pertama : Maret 2007
Cetakan Kedua : September 2007
Cetakan Ketiga : April 2011
Cetakan Keempat : Juni 2011
Cetakan Kelima : Agustus 2011
Cetakan Keenam : Oktober 2011
Cetakan Ketujuh : Desember 2011
Sinopsis novel “dan hujan pun berhenti “
Novel “ dan hujan pun berhenti” karangan Farida Susanty menceritakan tentang kehidupan siswa SMA yang penuh konflik. Tokoh utamanya bernama “ Leo” memiliki keluarga yang sangat berantakan mulai dari ibunya yang “selingkuh” hingga ayahnya yang sering sekali memukuli Leo, dan menghina anaknya sendiri dengan kata kata yang tidak pantas.
Konfliknya di mulai ketika ia bertemu dengan Iris, seorang perempuan yang telah mengubah hidup Leo, dari yang awalnya sangat keras dan tidak peduli dengan orang lain. Menjadi orang yang mau memahami orang lain khususnya Irisnya itu. Iris sangat membenci hujan. Ia selalu memasang boneka bozu di ranting ranting pohon,seakan akan berharap tidak ada hujan yang akan turun. Kata kata yang Iris ucapkan “ Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri,ya asalkan hujan gak turun”. Hingga pada suatu hari ia menemui Irisnya itu tertabrak mobil dan tewas dikala hujan turun, dan itulah yang membuat Leo menjadi benci hujan.
Satu tahun setelah Irisnya tewas, ia bertemu dengan Spiza, perempuan yang mencoba bunuh diri di toilet sekolah. Ia bertemu Spiza ketika Spiza sedang sekarat dengan darah yang bercucuran dari tangannya. Leo hanya bertanya tanya mengapa ia di pertemukan dengan orang yang sama seperti Iris yang mencoba bunuh diri walaupun dengan cara yang berbeda.
Leo sempat mencari tahu apakah Spiza itu reinkarnasi dari Iris, yang menurutnyasikapnya itu mirip sekali dengan Iris. Setelah ia mencari tahu ternya Spiza lah yang menabrak Iris waktu itu. Dan itulah yang membuat Spiza mencoba bunuh diri karena rasa bersalahnya sudah membunuh Iris.
Kritik novel “dan hujan pun berhenti “
Menurut saya novel “dan hujan pun berhenti “ ceritanya sangat menarik untuk dibaca, karena ceritanya memberi kesan gelap dan penuh tanda tanya. Itu yang mungkin membuat pembaca khususnya saya ingin mengetahui apa kelanjutan cerita. Dari kematian Iris sampai Spiza yang membunuh sungguh tidak tertebak.
Bahasa yang digunakan juga sesuai dengan situasi di tahun 2007. Bahasanya tidak terlalu berlebihan dan bertele – tele. Hanya saja banyak kata kata yang kasar terselip di percakapan antar tokohnya. Mungkin itu menjadi salah satu kelemahannya.
Selain itu, novel “dan hujan pun berhenti” memiliki banyak pesan moral baik di terapkan dalam kehidupan. Dimana semua itu tidak bisa dibayar dengan uang, terutama kebahagiaan. Contohnya saja tokoh Leo lebih memilih tinggal jauh dari orang tuanya dibandingkan harus setiap saat mendengar kedua orang tuanya itu bertengkar. Selain itu,kita juga kita juga bisa mengambil kesimpilan bahwa sesulit apapun masalah tidak dapat diselesaikan dengan cara pintas. Apalagi dengan “ Bunuh Diri”, dan seharusnya semua kesulitan ini haru dapat kita ambil hikmahnya.
Risdika Kuratua’ini (32) XII IPA 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar