Kamis, 15 Desember 2016

Golden Time

Golden Time

“Woy bayar jangan lari lu!!” Hal ini berawal dari satu jam yang lalu. “Udah lu mau pesen apaan aja, pesen sekarang, gua lagi teraktir nih..” Ujar Toni, “Iya tenang aja . Hmmm.... gua mau ini nih, terus yang ini sama yang ini juga oke, lagi ulang tahun ini, gua pesen banyak juga gak apa apa kan?” gua jawab sambil menunjuk ke daftar menu yang bergambar ayam bakar, kentang goreng, dan segelas es teh manis. “Gua yang ini aja sama minumnya ice coffee biar nikmat” jawab Andre. “ Udah ini doang kan?” tegas Toni dengan nada tingginya seperti ia sehabis pulang berkelana keliling dunia sambil membawa uang sekapal penuh. Lalu ia berjalan ke kasir dan memberi daftar yang dipesan.
15 menit kemudian pesanan kami datang “Waah!! Mantap” celetuk gue melihat mewah dan enaknya makanan yang gue pesan, Andre hanya diam kaku melihat pesanannya datang. Toni dengan sombongnya berkata “Mantap-kan makanannya, gratis yah pasti enak.” Lalu kita semua makan dengan lahapnya tanpa sepatah kata pun  terucap di antara mulut kita. Setelah habis makanan kita semua, Toni pergi kekasir untuk mengambil Bon-nya lalu ke meja yang kita duduki, pada saat berjalan kesini Toni datang perlahan sambil memberikan wajah yang pucat putih dan wajahnya yang putus asa seperti ia sedan di ujung hidupnya berkata kepada kita berdua “Eh lu berdua ada duit 30 ribu ga? Gua minjem dulu dong duit gua kurang nih” lalu gua bertanya “emangnya bonnya berapa? Terus duit yang lu punya ada berapa?” dengan cepat Toni menjawab “bonnya 210ribu terus gua cuma punya duit 180 ribu, gimana nih ada yang punya duit lagi ga?” Andre yang dari tadi diam dia berkata “ Gua cuma punya 5ribu nih” Andre memberi uang yang dia punya. Dalem hati gua berkata, bakal repot nih masalah “Ton sorry ya gua ga ada duit” “ Terus bagaimana ini bisa mati kita kalo begini” ucap Toni, Andre member solusi “ Yaudah gini aja taruh aja duitnya di meja dan bonnya juga lalu kita pulang tanpa terjadi apa – apa.” “Wah bagus tuh ide lu ndre” gua jawab. Toni pun melakukan idenya Andre lalu ia berkata “1...2...3... oke jalan” Toni berjalan keluar sambil mendorong kita. Gua yang sedikit takut melihat – lihat kebelakang, menjaga jika ada orang dari rumah makan tersebut mengejar. Tapi setelah itu gua liat ada orang mendekat sambil berteriak “Woy, bayar jangan lari lu!!” Insting alam gua tiba – tiba keluar dan gua refleks lari dengan cepat dan teman – teman gua mengikuti lari menuju gang – gang kecil. Gua paksa kaki gua untuk berlari secepat mungkin dan gua sambil melihat ke belakang untuk berjaga – jaga kalau dia sudah dekat, saat itu gua liat dari kejauhan kalau orang yang mengejar kita tadi itu jatuh ke dalam selokan dan gua hanya bisa tertawa sambil berlari entah kemana bersama teman – teman gua ini. Akhirnya gua dan teman – teman gua ini sudah tidak dikejar, orang yang mengejar kita sudah tidak kelihatan lagi dan saatnya untuk kita berpisah kerumah masing – masing “Toni makasih ya udah mentraktir gua, walaupun duitnya kurang hehe..” ucap gua “Iya Ton makasih ya, gua pulang dulu ya capek nih” ucap Andre sambil menghela nafas nya yang berat karena capek habis berlari dan Andre juga bukan orang yang suka dengan olahraga. “Iya iya makasih juga ya udah meramaikan ulang tahun gua.”

Sore yang indah atau buruk? Gua gabisa menentukannya tapi sepertinya bisa dibilang indah, pepatah pernah berkata “Pengalaman terbaik iyalah pengalaman dengan sahabat yang sama konyolnya denganmu” yah seperti itulah kayaknya pepatah berkata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar