1. Identitas Karya :
Judul : Bangkit
Karya : Alfred Pandie
Sumber : cerpenmu.blogspot.com
Terbit : 23 Juni 2014
2. Unsur Instrinsik
Sinopsis :
Cerpen ini menceritakan seorang gadis yang putus asa akan ketidak lulusannya. Hadiah yang ia terima dari orang tua sirna semua karena tidak lulus. Hari-hari yang keras kisah cinta yang pedas . gadis itu termenung dipinggir jalan memikirkan masalah yang ia terima. Datang seorang pemabuk mengeluarkan pisau lipat menodong gadis itu . gadis itu hanya terdiam kebingungan sambil menyerahkan tas kepada preman itu . preman itu hanya tersenyum licik dan meninggalkan gadis itu. Gadis itu berjalan menyusuri malam , berdiri menatap air sungai yang deras diatas jembatan tua. Gadis itu berjalan sambil menutup mata dan beberapa senti lagi akan terjatuh .
tiba-tiba pemabuk datang kembali , menarik bau dan menampar gadis itu kemudia berkata “ ini uang dan tasmu. Aku lebih baik mati kelaparan daripada melihat wanita lemah sepertimu”
pemabuk meninggalkan gadis itu. Seakan tersadar gadis itu mencari preman tadi.
ia berkata “ kenapa kau menamparku? Apa salahku?
preman menatap gadis itu tajam berkata “ maaf telah menamparmu. Menurutku kamu terlalu lemah , serumit apapun masalh jangan mencoba berhenti untuk bangkit kembali. Bukankah kita merasakan hal yang sama ?”
preman itu berkata sambil menunjukan tangannya yang hanya tersisa 2 jari,kemudia berkata “ kaget ya mbak? Hidup dijalanan keras mbak. Penuh nyali yang besar, untuk tidur saja sulit harus rela kedinginan”
gadis itu kaget termenung mendengarkan penjelasan preman itu. Gadis yang terlahir dari keluarga sederhana, yang penuh kehangatan . gadis itu sadar akan masalhnya ia kemudian berlari menuruni tangga pulang kerumah.
Judul : Bangkit
Karya : Alfred Pandie
Sumber : cerpenmu.blogspot.com
Terbit : 23 Juni 2014
2. Unsur Instrinsik
Sinopsis :
Cerpen ini menceritakan seorang gadis yang putus asa akan ketidak lulusannya. Hadiah yang ia terima dari orang tua sirna semua karena tidak lulus. Hari-hari yang keras kisah cinta yang pedas . gadis itu termenung dipinggir jalan memikirkan masalah yang ia terima. Datang seorang pemabuk mengeluarkan pisau lipat menodong gadis itu . gadis itu hanya terdiam kebingungan sambil menyerahkan tas kepada preman itu . preman itu hanya tersenyum licik dan meninggalkan gadis itu. Gadis itu berjalan menyusuri malam , berdiri menatap air sungai yang deras diatas jembatan tua. Gadis itu berjalan sambil menutup mata dan beberapa senti lagi akan terjatuh .
tiba-tiba pemabuk datang kembali , menarik bau dan menampar gadis itu kemudia berkata “ ini uang dan tasmu. Aku lebih baik mati kelaparan daripada melihat wanita lemah sepertimu”
pemabuk meninggalkan gadis itu. Seakan tersadar gadis itu mencari preman tadi.
ia berkata “ kenapa kau menamparku? Apa salahku?
preman menatap gadis itu tajam berkata “ maaf telah menamparmu. Menurutku kamu terlalu lemah , serumit apapun masalh jangan mencoba berhenti untuk bangkit kembali. Bukankah kita merasakan hal yang sama ?”
preman itu berkata sambil menunjukan tangannya yang hanya tersisa 2 jari,kemudia berkata “ kaget ya mbak? Hidup dijalanan keras mbak. Penuh nyali yang besar, untuk tidur saja sulit harus rela kedinginan”
gadis itu kaget termenung mendengarkan penjelasan preman itu. Gadis yang terlahir dari keluarga sederhana, yang penuh kehangatan . gadis itu sadar akan masalhnya ia kemudian berlari menuruni tangga pulang kerumah.
Unsur Instrinsik :
1.Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan
2.Latar:
-Waktu : Malam hari
Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
1.Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan
2.Latar:
-Waktu : Malam hari
Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
-Tempat : di pinggir jalan dan di atas jembatan
Bukti : ‘Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit. ‘
‘ Di sini di atas jembatan tua ini angin sepoi-sepoi menyerang tubuh ku’.
Bukti : ‘Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit. ‘
‘ Di sini di atas jembatan tua ini angin sepoi-sepoi menyerang tubuh ku’.
-Suasana : Sunyi sepi
Bukti : ‘Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.’
Bukti : ‘Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.’
3. Alur : Maju
-Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai dari pengenalan latar dan masalah sampai ke konflik dan di akhir cerita terdapat penyelesaian konflik.
4.Penokohan :
- Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu mengeluh
Bukti :
‘Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi.’
‘Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku mendapatkannya.’
- Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu mengeluh
Bukti :
‘Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi.’
‘Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku mendapatkannya.’
-Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi beratnya hidup
Bukti :
‘seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan yang tak beraturan’
‘Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin dan penuh nyali besar, bahkan untuk tertidur saja itu sulit.’
Bukti :
‘seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan yang tak beraturan’
‘Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin dan penuh nyali besar, bahkan untuk tertidur saja itu sulit.’
5.Sudut pandang : orang pertama sebagai pelaku utama.
-Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti “aku” sebagai tokoh utama dan mengisahkan tentang dirinya sendiri.
-Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti “aku” sebagai tokoh utama dan mengisahkan tentang dirinya sendiri.
6. Nilai :
-Nilai Moral : Saat tokoh ‘aku’ menyadari selama ini hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuanya mendapatkannya.Kita seharusnya bersyukur dengan apa yang telah kita miliki tidak hanya menuntut sesuatu karna diluar sana masih banyak orang yang kekurangan.
-Nilai Moral : Saat tokoh ‘aku’ menyadari selama ini hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuanya mendapatkannya.Kita seharusnya bersyukur dengan apa yang telah kita miliki tidak hanya menuntut sesuatu karna diluar sana masih banyak orang yang kekurangan.
-Nilai Perjuangan = Pria pemabuk berjuang bertahan hidup di jalanan yang keras. Di kehidupan nyata banyak orang yang melakukan apapun untuk berjung hidup. Kita harus berjuang mempertahankan hidup di dunia yang keras ini.
-Nilai Kepedulian = Saat Pria pemabuk menyelamatkan tokoh ‘aku’ yang akan terjun dari jembatan. Banyak orang yang membutuhakan bantuan kita saat menghadapi masalah kita seharusnya membantu mereka tidak membiarkannya.
7.Amanat :
a. Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b. Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c. Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang dibawah.
d. Jangan lari dari permasalahan.
e. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f. Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit
a. Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b. Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c. Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang dibawah.
d. Jangan lari dari permasalahan.
e. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f. Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit
2. Unsur Ekstrinsik cerpen “Bangkit”
1. Latar Kepengarangan Penulis : Penulis menjumpai berbagai reaksi masyarakatt saat mereka gagal dan berputus asa. Dalam cerpen ini penulis ingin menginspirasi/memotivasi orang-orang dalam menghadapi kerasnya hidup melalui ceritanya.
1. Latar Kepengarangan Penulis : Penulis menjumpai berbagai reaksi masyarakatt saat mereka gagal dan berputus asa. Dalam cerpen ini penulis ingin menginspirasi/memotivasi orang-orang dalam menghadapi kerasnya hidup melalui ceritanya.
2. Keyakinan Penulis : Penulis yakin bahwa kejadian ini banyak ditemui di masyarakat. Banyak orang yang bunuh diri karena putus asa maka penulis menggambarkan situasi tersebut dalam sebuah cerpen.
3. Masyarakat pembaca : Pembaca dapat mengambil hikmah dari cerpen ini karena cerpen ini mengandung masalah-masalah yang ada di masyarakat dan masih banyak orang yang memiliki masalah yang sama dengan cerpen ini.
Nama : NURHAYATI
Kelas : XII IPA 1 /28
Nama : NURHAYATI
Kelas : XII IPA 1 /28
makasih ya kak🤩💯
BalasHapustolong kak, kata yang mengandung majasnya di sebutkan
BalasHapusMajas yang di gunakan dalam cerpen ini kak?
BalasHapus