Kamis, 15 Desember 2016

ANALISIS STRUKTUR CERPEN “PEMETIK AIR MATA”

Nama : Dwi Retnowati
Kelas : XII-IPA 1
Absen : 13

ANALISIS STRUKTUR CERPEN “PEMETIK AIR MATA”
KARYA AGOOS NOOR

1.      Tema
Cerpen Pemetik Air Mata merupakan cerpen yang mengengkat kisah tentang kesedihan dan air mata seorang anak yang nasibnya tidak jauh berbeda dari nasib ibunya. Di dalamnya mengungkapakan kehidupan seorang anak yaitu tokoh Sandra yang merupakan anak seorang pelacur. Ia berharap tidaka akan memiliki nasib sama seperti Mamanya namun ternyata  yang nasib hidupnya tidak jauh berbeda dengan Mamanya, hanya saja ia lebih sedikit beruntung karena semua kebutuhannya terpenuhi. Namun tokoh Sandra sendiri berharap agar anaknya kelak tidak akan bernasib sama dengan apa yang dialaminya saat kecil.
2.      Alur
Cerpen Pemetik Air Mata dibangun dengan alur yang cukup menarik. Cerpen ini disajikan menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan mundur. Analisis tahap alur dalam novel Pemetik Air Mata dapat dipaparkan sebagai berikut:
Cerpen Pemetik Air Mata diawali dengan menampilkan sebuah cerita mengenai peri - peri air mata yang dibacakan oleh tokoh Mama kepada tokoh Sarah. Peristiwa yang terjadi dalam cerpen Pemetik Air Mata terus berkembang mengalami penanjakkan konflik cerita. Terlihat alur mundur atau flashback. Konflik terasa saat tokoh Sandra, semasa kecil sering melihat Mamanya menangis, ia juga selalu ikut menangis satiap kali melihat Mamanya menangis. Dan  jika Mamanya melihat ia ikut menangis maka Sandra akan dibentak.
3.      Tokoh dan penokohan
Analisis tokoh dan penokohan dalam cerpen Pemetik Air Mata dilakukan dengan melihat penggambaran watak tokoh dari beberapa sisi, yaitu melalui metode deskripstif maupun dramatik.
Tokoh Sandra merupakan tokoh sentral yang mengalami banyak peristiwa dalam keterlibatannya dalam cerpen Pemetik Air Mata. Tokoh Sandra berhubungan erat dengan tokoh Mama. Karena keduanya merupakan ibu dan anak dan tinggal satu rumah.
Tokoh Sandra merupakan tokoh yang melakukan segala tindak tokoh utama sebagaimana diamanatkan oleh pengarang. Karenanya tokoh Sandra memenuhi syarat disebut sebagai tokoh protagonis. Tokoh protagonis memiliki watak yang baik.
4.      Latar
a.       Latar waktu
Latar waktu yang disajikan Dalam cerpen Pemetik Air Mata sebagian besar menggunakan latar waktu pada malam hari.
b.      Latar Tempat
Latar tempat yang terdapat dalam cerpen tersebut:
·         Rumah Sandra
·         Di sekolah Bita.
·         Kamar
·         Jalan
c.       Latar Suasana
·         Suasana menyedihkan
·         Susana menyenangkan
·         Suasana menegangkan
5.      Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam cerpen Pemetik Air Mata adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Karena dalam cerpen tersebut penulis atau pengarang sebagai narator dan berada di luar cerita, tetapi ia mengetahui semua hal mengenai pikiran, perasaan, perbuatan tokoh – tokoh ceita dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
6.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen Pemetik Air Mata adalah Bahasa Indonesia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari dan tentunya mudah diterima bagi pembaca.
7.      Amanat 
Amanat yang terkandung dalam cerpen Pemetik Air Mata adalah sebagai berikut:
a.       Pada dasarnya seorang ibu sangat menyayangi anaknya walupun itu dengan betuk yang berbeda.
Terbukti dengan perilaku tokoh Mama terhadap Sandra, ia memang suka membentak Sandra, manun sebenarnya ia sangat menyayangi Sandra.
b.      Berharaplah yang lebih baik untuk masa depan.
Terbukti dengan harapan Sandra terhadap anaknya yaitu Bita, bahwa Sandra tidak ingin anaknya kelak akan memiliki nasih seperti Mamanya.

c.       Tetaplah mencintai dan menyayangi ibu walau bagaimanapun pekerjaan atau keadaannya. Ini sama seperti apa yang dialami oleh Sandra. Ia sangat menyayangi Mamanya walaupun Mamanya seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar