ANALISIS CERPEN "Sesungguhnya Aku Menyayangimu"

Analisis Cerpen

Adam Febriansyah XIIA-1

1. Identitas Karya

1. Judul : Sesungguhnya Aku Menyayangimu
2. Pengarang : Mala Ulya. Seorang pelajar yang duduk di kelas X dan lahir pada tahun

 2001

3. Sumber : http://blogbustamil.blogspot.com/2016/03/sesungguhnya-aku-

 menyayangimu-secret.html

4. Tanggal Terbit : Maret 2016

Sinopsis : Cerpen ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama maya. Ia adalah anak pindahan yang masih perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Farel Akmal Hakim adalah teman Maya. Ia satu sekbid yang sama di OSIS dengan Maya. Maya mempunyai 4 orang teman dekat yang memiliki ragam sifat yaitu Rani, Syifa, Hana, Farah. Maya biasa menemani Farah yang sering membaca buku di perpustakaan setiap Senin dan Kamis. Sebelum masuk sekolah yang sama Maya dan Farah adalah murid di pesantren. Ia berasal dari sekolah yang tingkat religuis terhadap agama islam yang kuat. Suatu ketika Farrel menghampiri Maya Karena ada urusan di sekbid OSIS, tetapi karena sering bertemunya mereka berdua, Angel yaitu mantan pacarnya Farrel yang di bilang jauh levelnya dibandingkan Maya itu melabrak Maya dengan teman-temannya tanpa rasa kasihan dan sangat kasar hingga Maya berjalan dan tanpa terasa air mata keluar di pelupuk matanya, karena perbuatan angel yang menyeleding Maya hingga jatuh. Angel melabrak Maya lantaran Maya dianggap merebut Farrel darinya. Karena tidak menyukai Maya yang dekat dengan Farrel lalu Angel pun meminta Maya untuk menjauhi Farrel.

2. Unsur Intrinsik

Tema : Rasa Sayang

Alur : Maju mundur

Sudut Pandang : Orang pertama tokoh utama

Latar, tempat : Sekolah

Suasana : Sedih, Menegangkan.

Tokoh : Maya, Farrel Akmal, Farah, Angel

Perwatakan :

1. Maya : Humoris, mudah bergaul
2. Farrel : Percaya diri
3. Farah : Pendiam
4. Angel : Jahat

Konflik : Angel tidak suka bila mantan pacarnya yaitu Farrel dekat dengan Maya

Amanat : Janganlah kita memaksakan kehendak apabila keinginan kita tidak dapat

 diraih. Biarlah orang yang kita sayangi lebih bahagia ketika bersama orang         

 lain jika memang kita benar menyayangi walaupun tidak dapat memilikinya.